Jari-jari
tangan terdiri dari jari jempol, telunjuk, tengah, manis, dan kelingking. Tidak
ada yang paling hebat di antara kelima jari tersebut, semuanya sama-sama penting
dan merupakan kesatuan dengan tangan.
Jari jempol
mungkin terlihat paling dominan dan besar, tetapi bukan berarti jari jempol
yang paling hebat. Jari telunjuk biasa untuk menunjuk-nunjuk, tetapi bukan
berarti jari telunjuk yang paling berkuasa. Jari tengah adalah jari yang paling
panjang, tetapi bukan berarti jari tengah yang paling diagungkan. Jari manis
seolah-olah tidak terlalu berperan apa-apa, tetapi malah dikenakan cincin, ini
bukan berarti jari manis tidak berguna.
Jari kelingking adalah jari yang paling kecil dan terkadang digunakan untuk
mengupil, tetapi bukan berarti jari kelingking yang paling hina.
Mereka
semua hanya menjalankan fungsinya, tidak ada persaingan di antara mereka,
bahkan mereka hanya tahu bahwa mereka harus bersatu agar tangan dapat menjalankan
fungsinya sesuai dengan keinginan kepala.
Demikian
juga kita sebagai anggota tubuh Kristus. Jangan bersaing atau iri dalam tubuh Kristus. Kita semua
sama, tidak ada yang paling hebat. Kita hanya berbeda dalam hal fungsi, kita
sama-sama penting di dalam Kristus. Kita sama-sama berharga di mataNya.
Sadarilah
bahwa Kristus juga mau kita bersatu dalam menghadirkan Kerajaan Allah. Marilah
kita melakukan segala sesuatu sesuai tuntunan Kristus yang sebagai kepala.
Lakukan segala sesuatu supaya Kristus yang dimuliakan.