Sebelum Tuhan membebaskan bangsa Israel dari Mesir, Tuhan menyuruh bangsa Israel untuk mengambil anak domba, menyembelihnya, membubuhkan darahnya di tiang pintu, dan memakannya di masing-masing rumah.
Perhatikan baik-baik bagaimana Tuhan menyuruh orang Israel memakan daging anak domba tersebut.
Keluaran 12:9 Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya.
Itulah adalah gambaran Yesus yang dikorbankan dan disalibkan untuk keselamatan kita. Yesus harus mati dengan menanggung setiap penghukuman atas dosa-dosa kita.
Namun, banyak orang hanya "memakan" Yesus mentah-mentah. Apa maksudnya? Banyak orang masih berpikir mengikut Yesus adalah melakukan semua yang Yesus suruh lakukan. Banyak orang terus menemukan apa yang Yesus lakukan, tetapi malah dijadikan metode sebagai prinsip hidup yang harus dilakukan tanpa memandangnya dari sudut pandang karya salibNya yang sempurna.
Sebagai contoh Yesus berkata : "Barangsiapa tidak mengampuni, maka BapaKu di sorga juga tidak akan mengampuni". Masih banyak orang memakan mentah-mentah apa yang dikatakan Yesus tanpa memandangnya dari karya salibNya. Akibatnya banyak orang hanya berfokus bagaimana membenahi diri untuk berusaha mengampuni sesamanya karena takut nanti tidak diampuni oleh Tuhan. Hal itu hanya membuat kita fokus pada diri sendiri dan akibatnya kita akan frustasi dan stres karena tidak mampu melakukannya.
Yesus juga pernah berkata : "Barangsiapa mau mengikut Aku, dia harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya". Lagi-lagi banyak orang memakan perkataan Yesus mentah-mentah tanpa mau diterangi karya salibNya. Akibatnya muncullah pengajaran-pengajaran yang berfokus pada diri sendiri untuk "menyiksa" diri supaya kelihatan sedang menjadi pengikut Yesus.
Jangan "memakan" Anak Domba mentah-mentah. Pandanglah Yesus sebagai juruselamat kita. Pandanglah Dia yang telah menebus setiap dosa-dosa kita. Pandanglah Dia yang telah menerima setiap penghukuman yang harusnya kita pikul sendiri. Pandanglah Dia yang telah bangkit sebagai deklarasi kemenanganNya untuk kita. Pandanglah Dia yang telah duduk di sebelah kanan Allah Bapa untuk menjadikan kita anak-anak Allah.
Pandanglah betapa Yesus sangat mengasihi kita, sehingga Dia memberikan diriNya untuk keselamatan kita. Seiring kita tenggelam dalam kasihNya, tanpa sadar kita juga rindu mengampuni sesama. Seiring kita melihat betapa besar penebusan Yesus atas hidup kita, maka tanpa sadar kita rindu melakukan hal-hal yang memuliakan Tuhan. Dan itu semua adalah karena kasih karuniaNya semata, sehingga kita tidak lagi memegahkan diri kita lagi, tetapi memegahkan Tuhan Yesus yang begitu mengasihi dan menebus kita.