Ungkapan Hati
 
25 Desember 2008 11:08:37

Ulang Tahun Yang Menyedihkan

Kategori : Kebaikan Tuhan

Setiap tahun ada perayaan untuk memperingati kelahiranKu. Di saat-saat seperti ini banyak orang Kristen berbelanja aneka macam barang sebagai hadiah. Radio-dario menyiarkan tentang perayaan ulang tahunKu dan televisi pun menayangkan momen-momen indah perayaan ulang tahunKu.

Sangatlah menyenangkan mengetahui bahwa paling tidak setahun sekali orang-orang akan berpikir tentang Aku. Perayaan kelahiranKu sudah dimulai sejak lama, bertahun-tahun yang lalu. Awalnya orang-orang Kristen mengenal makna ulang tahunKu yang sesungguhnya dan mereka berterima kasih untuk apa yang telah Aku lakukan. Keluarga dan teman-teman berkumpul dan bersukacita, tetapi mereka tidak tahu apa arti pesta dan perayaan yang mereka lakukan.

Aku masih ingat tahun lalu di mana ada perayaan yang sangat meriah untuk memperingati ulang tahunKu. Meja makan penuh dengan makanan yang enak-enak, aneka kue, buah-buahan, berbagai macam kacang-kacangan dan coklat. Dekorasi ruangan begitu bagusya banyak hadiah yang dikemas dengan indah, tetapi Aku sendiri tidak diundang. Ya, Aku tidak diundang! Katanya perayaan itu diperuntukkan bagiKu, tetapi Aku dibiarkan di luar.

Meski tidak diundang, diam-diam Aku masuk dan berdiri di sudut ruangan tanpa bersuara. Mereka minum minuma keras hingga mabuk, mereka bercanda dan menceritakan banyak hal sambil tertawa. Puncak dari semuanya, seorang berbadan gendut, berbaju dan bertopi merah lis putih, masuk ruangan sambil berseru, "Ho ho ho." Ia duduk di sofa dan semua anak-anak datang kepadanya sambil berkata manja, "Santa Claus, Santa Claus," seolah pesta itu diperuntukkan baginya.

Pada pukul 24:00 tengah malam, mereka berpelukan satu sama lain dan Aku pun membuka tanganKu, menunggu apakah ada orang yang akan datang kepadaKu, tetapi tidak seorang pun yang datang memelukKu. Akhirnya mereka saling membagikan hadiah, semua nampak senang dengan hadiah yang ia terima, tetapi tidak satu pun hadiah yang diperuntukkan bagiKu, padahal itu adalah perayaan ulang tahunKu. Akhirnya Aku tahu bahwa mereka tidak mengharapkanKu dalam perayaan tersebut dan Aku pun pergi. Itu yang terjadi setiap tahun, orang hanya ingat untuk makan, minum dan saling berbagi hadiah, tetapi tidak seorang pun mengingatKu.

Suatu saat nanti, Aku akan membuat pesta perayaanKu sendiri, sebuah pesta yang tidak dapat digambarkan dengan akal pikiran manusia. "Semua orang yang selalu mengingatKu dan hidup seturut kehendakKu, namanya akan Kutulis dengan tinta emas di Buku Kehidupandan ia akan ikut dalam pesta yang Kuadakan."

Mari renungkan sejenak, adakah Tuhan Yesus masih menjadi pusat perhatian dalam perayaan Natal kita, atau itu hanya sebuah pesta untuk menyukakan hati manusia dan memuaskan diri kita sendiri?

Yoh 5 : 43, Yoh 15 : 6, Lukas 13 : 29

Terima kasih Tuhan atas kelahiran dan kematianMu, tanpa kelahiran dan pengorbananMu kami tidak mungkin hidup, biarlah kami menyerahkan hati kami sebagai hadiah untukMu...

 
Sumber : Manna Sorgawi
View(6409)

Baca juga :
 
Back