Ungkapan Hati
 
07 September 2011 17:51:18

AnakKu, Maukah Kau Kembali KepadaKu?

Kategori : Kebaikan Tuhan

Di sini aku berdiri
Di persimpangan jalan, putus asa harus memilih ke mana melangkah
Tapi ku melihat Kau berjalan menghampiriku tersenyum
Lalu menggenggam tanganku dan membawaku berjalan bersamaMu

Ketika Kau bertanya bersediakah aku berjalan bersamaMu sampai akhir perjalanan ini
Dengan yakin aku menjawab "YA AKU BERSEDIA"
Apapun yang akan kau alami?
Kembali aku menjawab "YA, APAPUN YANG AKAN TERJADI"

Berjalan seringan awan, aku menapaki tiap langkah bersamaNya
Hati dipenuhi dengan sejuta warna
Setelah beberapa lama berjalan
Aku melihat jalan di hadapanku mulai berkerikil
Bahkan kadang kakiku tidak sengaja menginjaknya
Dan rasanya perih sekali, tetapi aku tetap bahagia
Karena ada Kau disampingku

Malam tiba dan aku merasa dikelilingi kegelapan, kesepian, dan ketakutan
Bahkan aku ingin menangis!
Tapi Kau datang di saat air mata hampir menetes
Dan menghibur aku dengan gada dan tongkatMu
Sang surya pun datang dan terbentang jalan yang panjang, tandus, dan gersang
Apakah Kau tidak salah jalan? Hayolah jangan bercanda
Ini sebuah padang gurun!!! Seruku padaMu

Namun Kau mengingatkan kembali janjiku padaMu di awal perjalanan
Setelah menghela nafas panjang, akhirnya aku mulai melangkah lagi
Di tengah perjalanan aku sudah hampir berbalik
Selintas terbersit bisikan dihati
"Andai aku tidak mengikutiNya, mungkin aku sedang menikmati hidupku yang lampau"

Namun lagi-lagi Kau tahu apa yang kupikirkan
Dengan lembut Kau membawaku naik kepunggungMu yang kekar
Kau menggendongku melewati padang gurun ini
Dan air mata berderai dari mataku. Maafkan aku!

Melangkah, berjalan, sesekali berlari
Menyusuri jalan kehidupan yang seolah tiada berujung
Apakah Kau tidak lelah? aku lelah sekali
Kadang kala Kau diam, tidak bicara apapun, apakah Kau marah padaku?
Kakiku mulai sakit, aku merasa lelah

Tapi Kau selalu berkata
"Tidak, kau tidak boleh berhenti sekarang, teruslah melangkah"
Tahukah Kau,kadang aku merasa Kau kejam sekali
Namun, ketika aku terjatuh, Kau yang selalu menopangku
Membalut lukaku dan menyemangatiku

Beberapa tahun berlalu...
Aaaakhhhh ini saat di mana aku ingin berhenti
Terlalu lelah untuk berjalan lagi
Dan tak ku lihat satupun pintu terbuka
Dan tak ada jawaban pasti kapan ini akan berakhir

Terkadang aku ingin berteriak
Ketika jalan kehidupanku mulai terasa menanjak dan terjal
Aku menyerah, aku katakan sekali lagi, aku menyerah! Aku tidak mampu lagi
Jangan dekati aku lagi, aku sudah memilih untuk meninggalkanMu
Dan aku mulai berjalan sendirian, berharap inilah keputusan terbaik

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan
Aku tidak bisa membohongi hatiku, bahwa aku merindukanMu
Diriku membutuhkanMu, aku bukan siapa-siapa tanpaMu
Aku ingin kembali padaMu
Semua yang aku inginkan memang sudah aku dapatkan
Tetapi hatiku tetap kosong
Aku teringat saat-saat berjalan bersamaMu
Walau berat tetapi selalu terasa damai dan sukacita

Aku ingin mendengar lagi, kata-kata yang Kau ucapkan
Bahwa Kau mengasihiku
Aku dijadikan biji mataMu
Dan Kau tidak akan meninggalkan aku

Aku memutuskan untuk kembali padaMu
Aku mulai berlari untuk mendapatkanMu
Sampai nafasku terasa habis dan dada terasa sesak
Namun seketika aku tersungkur
Aku melihat Satu Pribadi berjalan ke arahku dengan langkah tertatih
Aku tidak berani menatap dan tidak berharap bahwa Kaulah itu
Karena aku tidak layak bahkan untuk menjadi hambaMu sekalipun

Di tengah isakan penyesalan, aku mendengar suara lembut berkata
"AnakKu, maukah Kau kembali kepadaKu? Aku sangat merindukanmu"
Air mata lebih deras mengalir mendengarnya
bahkan ku kira Kau akan memarahi dan menolakku
Kukira Kau akan berkata, jangan pernah kembali!
Tak ku sangka bukan kata-kata itu yang kudengar dariMu...

Aku masih takut untuk mengangkat kepala dan menatapMu
Namun Kau memelukku sambil berkata "Aku mengasihimu, selalu"
Seketika perasaan hangat dan damai meliputi hatiku
Yah pasti ini adalah Kau!

Aku memberanikan diri menatapMu dan dengan keyakinan yang baru aku menjawab
"Yes, I will" untuk pertanyaan yang sama
"apakah kau bersedia berjalan bersamaKu sampai akhir?"
Yang diajukan oleh Satu Pribadi
bermahkota duri, penuh bilur, dan telapak tangan berlubang
Yang tersenyum padaku dengan pancaran kasih di mataNya

 
Sumber : HTcom
View(7425)

Baca juga :
 
Back