Inspirasi
 
15 April 2016 14:29:22

Kabar Baik tentang Puasa adalah tentang Yesus

Kategori : Kasih Karunia
Kabar Baik tentang Puasa adalah tentang Yesus

Puasa adalah bayangan dari Perjanjian Lama, yaitu untuk mematikan keinginan daging, supaya diri manusia dapat merendahkan hatinya untuk belajar tunduk terhadap keinginan Allah. Namun, pada akhirnya manusia tetap gagal. Manusia harus mengakui bahwa dirinya tidak akan bisa menang dari keinginan daging. Manusia harus mengakui bahwa dirinya selalu gagal untuk mentaati Allah.

Oleh karena itu, Yesus datang ke dunia untuk menebus dan menyelesaikan segala ketidakmampuan dan ketidakberdayaan manusia akan daging. Yesus mati di atas kayu salib menggantikan kita supaya daging kita juga ikut disalibkan dan mati. Yesus bangkit dan terangkat ke Sorga supaya Dia menaruh RohNya di dalam kita. Dan saat ini hidup Kristus telah ada di dalam kita. Daging tidak lagi berkuasa atas hidup kita yang percaya akan penebusan Yesus.

Saat ini kita telah hidup dalam Perjanjian Baru. Dengan demikian, puasa di Perjanjian Baru wujudnya telah menjadi Kristus, artinya kita hidup menurut Roh yang bergantung pada Yesus dan penebusanNya. Tidak lagi hidup menurut daging yang mengandalkan usaha, kemampuan, dan kebenaran diri kita sendiri.

Roh selalu mengingatkan kita akan apa yang telah Yesus capai dan selesaikan untuk kita. Daging selalu berbicara tentang pencapaian dan usaha kita. Oleh karena itu, puasa bukan lagi persoalan tidak makan dan tidak minum, sebab puasa seperti itu juga bisa saja dilakukan dengan cara daging. Saat kita terus berfokus kepada Yesus dan penebusanNya, itu artinya kita sedang berpuasa. Saat kita terus menyadari betapa Yesus sangat mengasihi kita, itu artinya kita juga sedang berpuasa.

Lukas 5:34-35 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?
Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Jika Anda dapat terus merasakan kasih Kristus di hidup Anda, maka Anda tidak perlu melakukan puasa dalam bentuk tidak makan dan tidak minum lagi. Jangan lagi menerapkan puasa dengan cara pandang Perjanjian Lama. Namun, jika Anda merasakan sulit menyadari kasih Kristus, kadangkala Anda dituntun Roh untuk puasa tidak makan dan tidak minum, supaya Anda dapat berfokus kepada Yesus. Akan tetapi, perlu diingat bukan puasa tidak makan dan tidak minum yang membuat Anda berfokus kepada Yesus, melainkan Roh Kristus sendiri yang membuat Anda kembali menyadari kasih Kristus yang sempurna di hidup Anda.

Jadi kesimpulannya adalah jangan memahami puasa sebagai tindakan tidak makan dan tidak minum. Lihatlah puasa dalam wujud Kristus. Puasa adalah gambaran tentang apa yang telah Yesus lakukan untuk kita. Dengan demikian, kita tidak perlu sengaja "menyiksa" diri kita dengan tidak makan dan tidak minum supaya dianggap telah berpuasa.

Teruslah menyadari Roh Kristus yang ada di dalam kita. Dengan demikian, baik makan atau tidak makan, baik minum ataupun tidak minum, kita dapat terus menyadari betapa Yesus sangat mengasihi kita. Sampai satu titik kita akan menyadari Pribadi Yesus itu jauh lebih menarik daripada persoalan makan dan minum.

Roma 8:7-10 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.

 
Sumber : HTcom
View(3502)

Baca juga :
 
Back