Inspirasi
 
27 Februari 2017 18:01:24

Maka Menyesallah Tuhan

Kategori : Kasih Karunia
Maka Menyesallah Tuhan
Jika kita cermati ketika membaca Perjanjian Lama, maka kita akan menemukan beberapa ayat di mana Tuhan pernah "menyesal" ketika hendak mendatangkan malapeta akibat ketidaktaatan manusia dan "menyesal" ketika hendak mendatangkan kemurahanNya kepada manusia. Mengapa demikian?

Sebab tidak ada ungkapan lain yang dapat mengungkapkan hati Tuhan selain kata "menyesal". Di dalam Perjanjian Lama kita belum dapat melihat bagaimana keadilan Tuhan dan kasih Tuhan dimanifestasikan secara bersamaan sebab dalam Perjanjian Lama manusia menggantungkan dirinya dari ketaatannya sendiri untuk memenuhi tuntutan hukum Allah. Dan kabar buruknya tidak ada satu manusiapun yang berhasil, semuanya gagal.

Ketika kasih Tuhan muncul saat Tuhan sebenarnya harus menyatakan keadilanNya untuk menimpakan hukumanNya atas manusia, maka di saat itulah Tuhan "menyesal".

Begitu juga sebaliknya ketika keadilan Tuhan (hukuman Tuhan) muncul saat Tuhan sebenarnya harus menyatakan kemurahanNya kepada manusia, maka di saat itulah Tuhan "menyesal".

Namun, apakah Anda pernah menemukan Tuhan berkata bahwa Dia menyesal di Perjanjian Baru? Tidak pernah! Dan jika Anda cermati justru ada ayat yang menyatakan Tuhan tidak pernah lagi menyesal.

Roma 11:29 Sebab Allah TIDAK MENYESALI kasih karunia dan panggilan-Nya.

Mengapa bisa begitu? Karena keadilan dan kasih Tuhan telah disatukan/dinyatakan melalui penebusan AnakNya, Yesus di atas kayu salib. Yesus tergantung di atas kayu salib supaya kita boleh bergantung di bawah kasih karuniaNya dan membuat kita dapat hidup dalam Perjanjian Baru.

Perjanjian Baru bukan lagi bergantung pada ketaatan manusia, melainkan bergantung pada ketaatan Yesus. Dan Yesus telah terbukti taat dan setia menyelesaikan segalanya untuk kita. Dan saat ini Tuhan menilai kita bukan lagi berdasarkan apa yang telah kita lakukan, tetapi berdasarkan apa yang telah Yesus lakukan.

Inilah yang dinamakan kasih karunia. Yesus menuai penghukuman atas setiap pelanggaran yang kita tabur, dan kita menuai setiap ketaatan yang telah Yesus tabur.

Tuhan tidak pernah menyesali kasih karunia yang telah dianugerahkanNya kepada kita. Oleh karena itu, jangan pernah berpikir kasih karunia Tuhan dapat disalahgunakan. Justru kasih karuniaNya lah yang dapat membebaskan dan memulihkan kita.

Dan akhirnya kita pun mempunyai alasan untuk tidak lagi hidup dalam penyesalan yang berlarut-larut atas dosa dan kesalahan kita, sebab kasih karuniaNya tidak akan pernah gagal memulihkan dan menebus kehidupan kita.

Teruslah mendengar kabar baik tentang kasih karuniaNya. Kasih karuniaNya pasti selalu berbicara tentang Yesus. Kasih karuniaNya pasti membuat kita menjadi terkagum dengan apa yang telah dilakukan Yesus untuk kita. Dan kasih karuniaNya pasti membebaskan dan memulihkan kehidupan kita.
 
Sumber : HTcom
View(2041)

Baca juga :
 
Back