Kesaksian
 
09 Oktober 2012 15:39:26

Ku Dengar Dia Bernyanyi Untukku

Ku Dengar Dia Bernyanyi Untukku

Hari yang paling ditunggu oleh sebagian besar orang di dunia setiap tahunnya mungkin adalah hari ulang tahun.
Tetapi tidak demikian dengan saya, melewati ulang tahun ke-22 rasanya biasa saja (mungkin karena sudah kepala dua, jadi merasa tua hehe).

Seperti tahun-tahun sebelumnya di hari itu saya awali dengan ucapan syukur dan doa. Dan hari itu berlalu seperti biasa, saya mendapat ucapan selamat dan doa dari keluarga, teman-teman kantor, gereja, dan yang lainnya. Saya mendapat beberapa hadiah dari temen-teman dekat juga.

Namun saya sadari bahwa di hati saya seperti merasakan ada yang kurang dan biasa saja. Saya sempat merenung apakah saya tidak bersyukur dengan semuanya itu? atau saya tidak murni hatinya karena mengharapkan sesuatu yang lebih?. Beberapa hari kemudian saya baru mengerti kenapa hati saya gelisah, ternyata bukan hadiah-hadiah yang saya inginkan tetapi mendengar orang-orang terdekat saya menyanyikan lagu ulang tahun untuk saya meski tanpa sebuah kue ulang tahunlah yang saya inginkan.

Entah mengapa tahun ini saya benar-benar menginginkan itu, tetapi seiring berlalunya hari ulang tahun saya, berlalu juga keinginan itu. Sampai kira-kira dua minggu kemudian, saya sedang berada di kantor menunggu teman saya yang lembur, tiba-tiba saya teringat dengan keinginan saya itu. Dan menjadi begitu sedih karena berpikir orang-orang terdekat saya tidak terlalu peduli dan terlalu sibuk untuk sekedar melakukan hal itu untuk saya.

Hampir saja saya menangis ketika tak lama kemudian telinga kanan saya mendengar sebuah suara pelan. Dan suara itu begitu lembut dan hanya sekian detik menyanyikan sebuah lagu yang hanya beberapa kata : "selamat ulang tahun ku ucapkan". Saya masih kaget dan entah bagaimana saya tergerak untuk mengetikkan kata-kata itu di google search dan muncullah lagu yang lirik reffnya sama dengan apa yang saya dengar. Kemudian saya putar lagu tersebut melalui Youtube sambil mengenakan headset.

Betapa hancur hati saya mendengarnya, saya sungguh merasakan bahwa Bapa di Sorga bernyanyi untuk saya saat itu dan saat itulah saya sadar bahwa Bapa tidak pernah meninggalkan saya, Dia tidak pernah melupakan saya. Tetapi mengapa setelah 2 minggu berlalu hal ini baru terjadi, mengapa tidak tepat di hari ulang tahun saya saja? Saya sadar saat itu saya terlalu sibuk dengan perasaan saya dan berlarut-larut dalam kekecewaan sehingga saya tidak dapat mendengar suara Bapa karena telinga saya lebih memilih untuk mendengar jeritan kekecewaan di dalam hati saya.

Sahabat, adakah hal yang membuatmu kecewa hari-hari ini? yang membuatmu merasa hidupmu tidak berarti? dan tidak ada yang peduli padamu?
Jangan biarkan telinga kita tersumbat apalagi hati kita, karena manusia dapat membuat kita terluka dan kecewa tetapi Bapa di Sorga yang paling mengerti dan peduli pada kita.


Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambut aku (Mazmur 27:10)

Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung seluruhnya (Matius 10:30)

 
Sumber : HTcom
View(8464)

Baca juga :
 
Back
 
Bila Anda memiliki kesaksian-kesaksian, dan Anda mau memuat kesaksian Anda di HTcom, Anda dapat mengirimkan kesaksian Anda ke admin@hikmat-tuhan.com
Kesaksian Anda akan menjadi berkat bagi banyak orang.